atha


PERKEMBANGAN ORANG DEWASA

A. Pengelompokan kelompok usia dewasa terbagi atas 3, yaitu:
1.      Dewasa muda : 20 – 40 tahun
2.      Dewasa : 40 – 65 tahun
3.      Dewasa lanjut : diatas 65 tahun

B. Perkembangan Orang Dewasa/
* Karakteristik Perkembangan Fisik Orang Dewasa
1.      Pada masa dewasa muda tinggi badan maksimal naik sekitar 2-3 cm kecuali dengan latihan-latihan yang luar biasa, tinggi badan orang dewasa bisa naik sedikit lebih tinggi lagi.
2.      Pertambahan berat badan pada orang dewasa berjalan terus menerus dan bisa tidak beraturan sesuai dengan pola kebiasaaan hidup, terutama kebiasaan mengkonsumsi makanan.
3.      Perkembangan fungsi aspek-aspek fisik seperti kekuatan tulang dan otot akan terus berjalan sesuai dengan jenis pekerjaan, pendidikan dan latihan yang diikuti serta hobi aktivitas fisik yang diminati.
4.      Perkembangan fungsi-fungsi keturunan sudah semakin matang sehingga sudah merupakan masa yang cukup baik untuk pembinaan rumah tangga, melahirkan, dan membina keturunan.
* Karakteristik Perkembangan Intelektual Orang Dewasa
Pada masa dewasa muda tidak ada peningkatan IQ yang berarti, paling tinggi pada masa ini IQ meningkat 5 point. Walaupun demikian, kualitas kemampuan berpikir kelompok dewasa masih terus berkembang, lebih meluas dan mendalam. 
Menurut Schaine, perkembangan intelektual manusia dibagi dalam 5 tahap:
1.      Tahap Pemerolehan : berlangsung pada masa anak dan remaja. Pada tahap ini pengetahun dan keterampilan yang diperoleh belum digunakan untuk kepentingan kehidupannya dalam masyarakat.
2.      Tahap Penguasaan : berlangsung pada usia 20-an sampai awal 30-an. Pengetahuan dan ketrampilan digunakan untuk mencapai keunggulan dan kemandirian untuk kemajuan karir dan kehidupan yang dijalani.
3.      Tahap Tanggung Jawab : berlangsung pada usia akhir 30-an sampai akhir 60-an. Pengetahuan dan pemikiran digunakan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan dalam lingkuang keluarga, masyarakat dan pekerjaan.
4.      Tahap Eksekutif : berlangsung pada usia 30-an sampai awal 60-an. Pengetahuan digunakan untuk mengemban tanggung jawab lebih luas dalam sistem kemasyarakatan (sistem jabatan yang dipegang).
5.      Tahap Reintegrasi : berlangsung pada usia 60 tahun ke atas. Karena pada tahap ini telah terjadi penurunan kemampuan berpikir, maka perhatian dan pemikiran mereka  lebih terarah kepada mengisi waktu yang masih tersisa, menghadapi kehidupan selanjutnya, setelah kematian.
* Karakteristik Perkembangan Moral Orang Dewasa
            Perkembangan moral pada orang dewasa lebih cenderung kepada meningkatnya rasa kepedulian dan keadilan, tetapi antara pria dan wanita memiliki perbedaan dalam penerapannya. Pria lebih banyak berpikir dan memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah keadilan, sedangkan wanita lebih peduli terhadap perhatian, perawatan, dan pemeliharaan kepada orang atau kelompok khusus.
* Karakteristik Perkembangan Karir Orang Dewasa
            Bekerja merupakan tuntutan dan karakteristik utama di masa dewasa. Sesuai tuntutan kehidupan modern saat ini, orang bekerja bukan hanya untuk penghasilan tetapi juga pengembangan karir. Keadaan ini ditunjukkan pada kemauan besar pada masa adolesen (remaja akhir, transisi ke masa dewasa muda) untuk melanjutkan studi pada jenjang yang tinggi ( S1, S2, dan S3) yang merupakan persiapan dan bagian pengembangan karir.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Orang Dewasa
* Kekuatan Fisik
            Bagi kebanyakan individu, puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia pertengahan duapuluhan. Kekuatan fisik yang prima dapat mengatasi atau memecahkan persoalan- persoalan yang timbul pada masa orang dewasa. Kekuatan fisik memiliki pengaruh yang cukup besar, orang dewasa yang mempunyai hambatan fisik ( kesehatan buruk) maka mereka tidak dapat mencapai keberhasilan dalam pekerjaan/pergaulan.
* Kemampuan Motorik
            Kemampuan motorik orang dewasa mencapai puncak kekuatannya antara usia duapuluhan dan tigapuluhan. Kemampuan motorik ini mempunyai hubungan yang positif dengan kondisi fisik yang kuat dan kesehatan yang baik. Dengan bekal kemampuan motorik yang baik, orang dewasa dapat melaksanakan tugas dengan baik kegiatan-kegiatan dalam lingkup tugas-tugas perkembangannya. Hal ini memudahkan mereka untuk bergaul dan berkomunikasi baik di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan pekerjaan.


* Kemampuan Mental
            Kemampuan mental mencapai puncak pada usia duapuluhan, kemudian sedikit demi sedikit menurun. Kemampuan mental yang dimiliki orang dewasa sangat penting kedudukannya dalam menyesuaikan diri terhadap tugas-tugas perkembangan, jauh melebihi pentingnya kemampuan motorik. Kemampuan mental seperti penalaran dengan menggunakan analogi, mengingat kembali informasi yang telah dipelajari, dan berpikir secara kreatif sangat diperlukan dalam mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap ketrampilan-ketrampilan dan kecakapan-kecakapan yang dituntut oleh tugas-tugas perkembangan orang dewasa.
* Motivasi untuk Berkembang
            Pada usia dewasa, mereka berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang dewasa yang mandiri oleh kelompok sosial mereka. Hal ini menjadi motivasi bagi orang dewasa untuk mengembangkan dirinya. Pada masa dewasa, individu terdorong untuk mulai bekerja, memilih pasangan hidup, mulai membina keluarga, dll. Motivasi untuk berkembang menjadi hal penting untuk pemenuhan tugas-tugas orang dewasa.
* Model Peran
            Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mempunyai model peran untuk diteladani. Karena berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mereka memperoleh motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dianut oleh masyarakat orang dewasa. Seringkali orang dewasa yang memperpanjang pengaruh teman sebaya pada masa remaja cenderung akan memperpanjang masa remaja mereka dan mengabaikan tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa.










IMPLIKASI KARAKTERISTIK SISWA TERHADAP
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
A. Implikasi karakteristik anak SD pada pendidikan
1. Karakteristik Anak SD yang pertama adalah senang bermain : implikasinya, Guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan didalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pembelajaran yang serius tapi santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang-seling antara mata pelajaran yang serius seperti matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti pendidikan jasmani.
2. Karakteristik yang kedua adalah senang bergerak : implikasinya, Guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak.
3. Karakteristik yang ketiga adalah senang bekerja dalam kelompok : implikasinya, Guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok.
4. Karakteristik yang keempat adalah senang merasakan atau melakukan/memeragakan sesuatu secara langsung  : implikasinya Guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
            Di samping memperhatikan karakteristik anak SD, implikasi pendidikan dapat pula bertolak dari kebutuhan siswa. Pemaknaan kebutuhan SD dapat diidentifikasi dari tugas-tugas perkembangannya seperti belajar berjalan, belajar melempar-menangkap dan menendang bola, belajar menerima jenis kelamin yang berbeda dengan dirinya, belajar membaca dan menulis, berhitung, dll. Dengan demikian, pemahaman terhadap tugas-tugas perkembangan anak SD dapat dijadikan titik awal untuk menentukan tujuan pendidikan di SD, dan untuk menentukan waktu yang tepat dalam memberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak itu sendiri.
B. Implikasi karakteristik perkembangan anak usia sekolah menengah ( SMP & SMA )
1. Karakteristik perkembangan fisik pada usia remaja berlangsung sangat cepat, pada masa ini ciri-ciri sekunder dari perkembangan remaja seperti tumbuh bulu pada laki-laki dan menstruasi pada remaja putri. Implikasinya bahwa Guru hendaknya menerapkan satu model pendidikan yang memisahkan laki-laki dan perempuan untuk mata pelajaran tertentu seperti biologi dan penjas.
2. Karakteristik perbedaaan perkembangan bahasa dimana bahasa gaul yang hanya dipahami oleh kelompok atau geng mereka membuat siswa terkadang jadi membenci pelajaran bahasa asing. Implikasinya bahwa guru harus memiliki  kebijaksanaan dan pemahaman mendalam sehingga siswa yang biasanya mengalami kesulitan pada bidang studi sensitif seperti bahasa asing bisa diatasi dengan baik.
3. Karakteristik perbedaan perkembangan kognitif diantara siswa remaja memberikan implikasi bahwa guru hendaknya menerapkan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan perbedaaan individual siswa atau membentuk siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk siswa-siswa yang unggul dan siswa yang lambat.
4. Karakteristik perilaku sosial, moralitas, dan keagamaan
     Karakteristik perilaku sosial siswa sekolah menengah adalah adanya kecenderungan keinginan untuk menyendiri dan terkadang ingin pula bergaul dengan banyak teman, keinginan untuk bebas dari dominasi pengaruh orang tua.
     Karakteristik pada aspek moral, usia remaja adalah usia yang kritis untuk menguji kaidah-kaidah, nilai etika atau norma dengan kenyataaan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari orang dewasa.
     Karakteristik pada aspek keagamaan adalah anak usia sekolah menengah memasuki masa kritis dan skeptis dimana mereka mempertanyakan eksistensi (keberadaan) dan sifat kemurahan Tuhan.
     Implikasi dari perkembangan perilaku sosial, moralitas, dan keagamaan anak usia sekolah menengah adalah pendidikan hendaknya dilaksanankan dalam bentuk kelompok-kelompok belajar atau perkumpulan remaja yang positif. Sekolah hendaknya menciptakan suasana dan menyediakan fasilitas yang memungkinkan terbentuknya kelompok-kelompok remaja yang mempunyai tujuan dan program-program kegiatan yang positif berdasarkan minat siswa.
C. Implikasi karakteristik perkembangan orang dewasa
Karakteristik paling menonjol dari perkembangan orang dewasa yaitu menurunnya kemampuan fisik seperti jarak pandang yang sudah berkurang serta pendengaran yang kurang jelas, dsbnya. Implikasinya bahwa pendidikan bagi orang dewasa hendaknya menerapkan sistem pembelajaran berikut.
a. Dengan metode penemuan sendiri, dengan sistem ini maka proses belajar lebih terpusat pada peserta didik.
b. Belajar pemecahan masalah. Dengan metode ini pserta didik diarahkan untuk menemukan jawaban terhadap situasi tertentu atau permasalahan ternetu.
c. Belajar konsep dimana orang dewasa belajar aturan-aturan yang merupakan kemampuan mersepon terhadap keseluruhan isyarat.